My Best Friend, My Angel...
Deborah Florencia
Cerita ini berawal dari keadaan rumah yang berantakan, Leoni,
seorang gadis cantik merasa hidup ini tidak memiliki makna sama sekali. Hidup
hanya main - main, hidup ini hanya omong kosong, hal - hal yang tidak
menyenangkan pun mulai dilakukannya. Hal - hal yang melenceng dari yang
seharusnya pun dia lakukan. merokok, mengecat rambutnya, bolos sekolah...
untung saja dia belum terjerumus dalam seks bebas dan narkoba. Hingga suatu
hari, ia bertemu seorang anak pria sebayanya namun terlihat sangat tidak bersemangat,
ia merasa iba, namun segera perasaan iba itu dihilangkannya, yang ada hanya
rasa mencemooh, menganggap sebagai angin lalu.
Beberapa hari kemudian...
Leoni di daftarkan oleh ibunya untuk masuk di sebuah sekolah,
Leoni memang selalu berpindah - pindah sekolah. Hal ini dikarenakan dia hanya
menetap di sebuah sekolah dalam waktu kurang dari 1 bulan , ada - ada saja ulah
yang dilakukannya, baru 2 minggu menetap di sebuah sekolah, Leoni didapati
merokok dan nyaris membakar aula sekolah. Hal seperti in idilakukannya hanya
semata - mata untuk membuat ibunya stres. Leoni memang menyimpan amarah kepada
ibunya, hal ini dikarenakan 2 tahun yang lalu, Ayah dan Ibunya bercerai,
ayahnya mendapatkan istri yang lain, dan telah pindah ke kota lain. Leoni yang
dari kecil sangat dekat dengan ayahnya, merasa kecewa dengan kedua orang
tuanya. Ibu Leoni yang sekarang berperan mencakup ayah bagi Leoni, mungkin
tidak sanggup untuk bisa terus bersama Leoni. Ia sibuk keluar kota hampir tiap
minggu, sehingga hal ini menimbulkan rasa kecewa yang sangat besar. Ia
menganggap ibunya tidak menyayanginya, dan sibuk dengan pekerjaan.
Hari pertama masuk sekolah Leoni sudah membuat ulah, dia sengaja
mencoreti tembok sekolah dengan pilox. Kepala sekolah memanggilnya, namun kali
ini tidak seperti di sekolah - sekolah lain, kepala sekolah tidak membuat surat
panggilan , melainkan menyuruh Leoni untuk membersihkan tulisan itu entah
bagaimana caranya dan menyuruhnya membersihkan toilet sekolah, setelah jam
pelajaran usai.
"Nggak penting ngelakuin hal kayak gini, mending nyokap gue
di panggil, tapi ada bagusnya sih , gue nggak ikut jam pelajaran"keluh
Leoni. Setelah membersihkan toilet sekolah, tan pa sengaja Leoni melewati ruang
musik di sekolahnya. Terdengar dentingan alunan musik piano yang sangat indah,
hatinya terentuh mendengar musik itu, ia mendekat dan masuk.... ternyata yang
memainkan musik itu adalah anak lelaki yang pernah di temuinya beberapa hari
yang lalu. "Hai..."sapa anak lelaki itu, "Yoi"jawab Leoni
ketus, anak laki
- laki kok main piano, gue kira anak seusia dia hobinya main basket, atau apa
kek, yang pasti bukan piano..cemooh Leoni dalam hati
tapi tetap memasang muka datar. "Kenalin namaku Alex, kamu anak baru
ya?" tanyanya sopan. "oo, Gue Leoni, Yup" jawabnya singkat.
"Kapan - kapan kita ngobrol lagi yah, sekarang aku harus pulang
dulu.." kata Alex sambil berjalan pergi. Leoni hanya terdiam , kaget
melihat keramahan anak itu kepadanya.
Di rumah Leoni...
"Biasanya siswa ppada ngejauhin gue anak ini beda, dia
malahan ngajakin gue cerita, aneh deh...",Leoni kepikiran dengan anak
itu.. ah, kenapa gue kepikiran
dia. malesin deh.
Tak lama kemudian ibu Leoni pulang."Leonii, sudah makan
nak?" tanya ibunya "Blum" jawab Leoni singkat."kamu kenapa,
ada yang mau di cerita sama mama?"jawab ibunya tulus. "Nggak, nggak
penting gue bicara sama orang tua macam lo" jawabnya kasar, sambil
melangkah keluar rumah.
Begitulah kebiasaan leoni semenjak 2 tahun yang lalu...
Keesokan Harinya..
"Hai Leoni,"sapa Alex ramah. "Juga" jawab
Leoni singkat. "Kamu mau nggak bentar malam kita jalan-jalan? aku yang
traktir" ajak Alex. Leoni
berpikir... lumayan sih, biar sama anak gaje kayak dia, yang penting makan
gratis n' nggak tinggal di rumah.." Leoni dan Alex mulai bergaul sejak saat itu. Tapi Leoni tak pernah
tau kalau Alex punya penyakit bawaan sejak lahir. Jantung Alex yang lemah dan
suatu saat bisa berhenti sangat riskan, hal ini menyebabkan, Alex selalu
dikawal dengan supir kepercayaan ayahnya. Kadang Leoni sebal, supirnya pasti
ikut kemana saja.. sampai suatu hari.. "Begini non, den Alex punyapenyakit
bawaan..." penjelasan dari supir alex membuat Leoni tertegun, anak
seceria, sebaik, dan sepintar Alex ternyata mengidap penyakit.. yang.. mungkin
sewaktu - waktu bisa memisahkan mereka.
Beberapa bulan kemudian..
Semenjak bergaul dengan Alex, dia mulai mengerti tentang
indahnya kehidupan, jika kita mulai memandang dari sisi positif. Rambutnya
mulai di catnya hitam, kebiasaan merokoknya mulai berhenti, hal - hal negatif
tentang dirinya mulai memudar seiring berjalannya waktu. Kepala sekolah pun
mulai senang melihat siswanya yang berprestasi dan pintar itu membawa dampak
yang baik untuk sekitarnya. . Sampai
suatu saat...
"Nih, undangan ulang tahun aku, kamu harus datang yah...
HARUS, oke?" kata Alex, "Oke- oke sudah pasti, gue harus make gaun
dan higheels?" tanya Leoni sambil mengernyit, memang sikapnya sudah
berubah, tapi memang Leoni memakai pernak - pernik khas "cewek" di
tubuhnya. "Pokoknya HARUS, di ulang tahum 17 aku,, kamu arus berubah
penampilaan, oke? bye" kata Alex sambil berlalu pergi.
di Kantor Mama Leoni..
Karyawan - karyawan kantor yang melihat Leoni takut saat Leoni
masuk lobby kantor, namun semuanya kaget saat leoni tersenyum ramah pada
semuanya. Mereka mau tidak mau membalas senyuman Leoni. Leoni memasuki kantor
ibunya.. "Permisi.." kata Leoni. "Ia, oh kamu Leoni, sini"
ada apa?".. "Gini ma, Leoni punya sahabat, dia mau ulang tahun, trus
dia nyuruh Leoni untuk beli dress, mama bisa nemenin leoni milih dress yang bagus,?
soalnya Leoni nggak tau milih"ucap Leoni, yang ternyata mulai akur dengan
mamanya, namun masih tetap terlihat canggung."Oke, mama temani," ucap
ibunya bersemangat, karena tidak menyangka.. SHOPPING? dengan anak satu -
satunya dan hanya berdua,,, itu kebehagiaan tersenddiri untuk ibunya.
Di toko baju...
"kalau yang ini ma?Kata Leoni menawarkan.. "hm bagus,
tapi coba kamu pakai yang biru.. pasti manis. Anak dan ibu itu terlihat
harmonis, saat Leoni sedang mencoba - coba baju dan di bantu mamanya, ada
seorang karyawan memotret dan membeerikn hasil foto itu kepada sang ibu.
Ibu Leoni sangat senang dan segera menyimpannya. Akhirnya, Leoni mendapatkan
dressnya dan sepatu untuk dipakai ke pesta sweet seventeen Alex.
Ulang Tahun Alex..
Leoni bersiap - siap ntuk berangkat, namun ada yang
kurang...... make up dan rambutnya belum selesai, akhirnya ibu leoni
mendandaninya seperti putri.. Keharmonisn terlihat disini, Leoni pun akhirnya
mendapatkan kasih sayang yang selama ini hilang dn belum didapatkannya. Selesai
itu Leoni segera berangkta, dan... mencium pipi mamanya..
Di rumah Alex tampak teman -temannya sedang berdansa, namun Alex
sendiri belum... rupanya dia menanti Leoni untuk datang...saat Leoni memasuki
halaman rumah Alex dia tampak sangat anggun, namun tetap kesulitan dengan
sepatu higheels barunya. Dia mamberikan kado kepada Alex... "Thanks
yah.... oh iya aku kenalin kamu sama mama papa aku".. "Ma , kenali
ini leoni, teman sekaligus sahabat aku.." Ucap alex memperkenalkan
leoni... "oh.. yang ini, cantik sekali. slam kenal sayang", ucap mama
Alex ramah, diikuti papa Alex yang sangat baik.
Alex mengajak Leoni berdansa, dia mengiyakan namun sepatu
higheelsnya di lepas, dan kaki Leoni di taruh di atas kaki Alex, mereka
berdansa... Hari itu bnar - benar menyenangkan...
Keesokan harinya...
Alex tidak masuk sekolah , hal ini tentu saja membuat Leoni
khawatir, dia menelpon supir Alex, ternyata Alex sedang krisis mungkin semalam
dia kelelahan, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif. Leoni berangkat
menuju rumah sakit, dia menjeguk alex yang sudah sadarkan diri.. "Lo,
harus banyak istirahat, nggk usah dulu banyak kegiatan. yah, gue janji kalo lo
udah keluar rumah sakit, gue bakalan ngajak lo ke taman buat main - main, yah.."
ucap leoni.."Iya aku baik - baik ajah kok.." kata Alex pelan..
3 hari kemudian Alex keluar dari rumah sakit, dan sesuai janji Leoni, dia
mengajak Alex untuk berkeliling di taman.. namun saat Alex sedang berjalan -
jalan, dada nya terasa sakit,, spotan saja,, supir alex menggendongnya dan
membawanya ke rumah sakit, bersama dengan Leoni. leoni sangat panik, dia
menelpon papa dan mama dari Alex, ia juga menelpon mamanya... Namun nasib
berkata lain, hari itu juga Alex dipanggil Tuhan, Leoni histeris, dan menangis
di samping Alex.."Lex... lo itu sahabat terbaik gue... jngn tnggalin gue
plis. gue mohon."Ucp leoni sambil meneteskan air mata...
Saat di pemakaman, Leoni datang bersama ibunya... banyak orang yang datang.. teman - teman sekolah alex datang bersama guru - guru mereka... Ayah alex memanggil leoni..."leoni, ada yang mau om sampaikan.." ucapnya pelan...
Beberapa tahun kemudian...
"Gue tau lo nyenyak bangetkan tidurnya, eh, asal lo tau, gue
sekarang udah masuk kedokteran loh., waktu hari pemakaman lo, bokap lo nyampain
apa yng lo mau dari zgue, kedokteran emang susah, tapi demi lo gue berjuang...
lo mau gue bisa nemuin obat untuk penyakit lo kan.. gue janji, gue bakalan
berusaha semaksimal mungkin.. semua ini demi lo ajah.. gue janji.. gue
harus pergi dulu yah, banya yang mau gue kerjain, sibuk brooo... "ucap
Leoni sambil tersenyum, memegang nisan Alex, lalu beranjak pergi... tak
lamakemudian kelopak bunga mawar putih, jatuh di hadapan Leoni...gue tau lo
pasti senang sekarang... :)
2 komentar:
tawwwa...tmbah mantep novelx... semangatt adek :) :D tnggu jg yah blgx kakak..:)
okee deeh hehe
Posting Komentar